Tersenyum

Tersenyum

Senin, 22 Oktober 2012

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR



Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah Inggris yaitu “ THE HUMANITIES” . adapun istilah Humanities tersebut berasal dari bahasa latin yaitu Humanus yang dapat diartikan manusiawi,berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the Humanities diandaikan seseorang itu akan bisa menjadi lebih manusiawi,lebih berbudaya, dan lebih halus. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa The Humanitic berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia yang berbudaya. Agar manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanistic di samping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Apa yang dimasukkan ke dalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu.
 Dalam sederhananya IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan. Pengertian Ilmu Budaya Dasar secara luas yang dimana ilmu pengetahuan yang sudah mempelajari segala tentang budaya dan ilmu budaya dasar berperan penting dalam suatu masyarakat yang dimana dapat mengembangkan kepribadian kita serta wawasan kita mengenai budaya,seperti aspek kesenian adat istiadat,bahasa suatu bangsa untung lebih mengenal budaya yang ada dalam bangsa. ketika seseorang yang memiliki ilmu budaya dasar, mengerti untuk bisa mengembangkan kepribadian kita serta wawasan kita mengenai budaya atau apapun ilmu yang berguna bagi kita ,dan dengan ditambahkan norma norma kesusastraan yaitu keindahan dan keserasian, maka hasilnya akan jauh berbeda
Pengetahuan budaya  dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu ( disiplin ) seni dan filsafat. Keahlian ini dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain,seperti seni sastra, seni tari, seni music, seni rupa, dan lain-lain. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudahkan sastra untuk berkomunikasi. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstrak. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lain yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi. Karena seni memegang peranan penting , maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun ada yang lebih penting yaitu karyanya. Seniman itu hanya sebuah media penyampaian nilai-nilai kemanusiaan.
 Sedangkan ilmu budaya dasar ( basic humanitics ) sebagaimana dikemukakan diatas , adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian-pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini sendiri dapat kita kita dekati dengan menggunakan pengetahuan budaya ( the humanitics ), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya. Dengan kata lain , ilmu budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan yaitu  kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam, kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran, kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi, Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional.
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan terdiri dari Sistem Religi/ Kepercayaan,sistem organisasi kemasyarakatan, Ilmu Pengetahuan, Bahasa dan kesenian, Mata pencaharian hidup, serta Peralatan dan teknologi.
Tujuan dalam mempelajari Ilmu Budaya Dasar adalah lebih peka terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya serta lebih bisa bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut, mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri, Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri, mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan kebudayaan, memiliki latar belakang pengetahuan yang luas tentang kebudayaan Indonesia, menimbulkan minat untuk mendalaminya, mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif, tidak terjerumus pada sifat kedaerahan dan pengkotaan disiplin ilmu, agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun, dan terjalin interrelasi antara cendikiawan yang berbeda keahlian agar lwbih positif dan komunikatif.
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah dikemukakan tersebut diatas, 2 masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian matakuliah Ilmu Budaya Dasar ( IBD ). Kedua masalah pokok tersebut adalah :
a.       Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya ( the Humanistic ), baik baik dari segi masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan ( antar bidang ) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b.      Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudan nya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam,social dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidakseragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapkan, pikiran dan perasaan, tingkah laku dan hasil kelakuan nya.
Nampak dengan jelas bahwa manusiamenempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai subjek akan tetapi sekaligus obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, sesama manusia , dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan manusia dengan  Tuhan menjadi tema sentral dalam ilmu budaya Dasar ( IBD ).
Rumusan masalah-masalah yang akan dikaji dalam ilmu budaya dasar diformulasikan kedalam satu tema yaitu :
A.      Manusia dan cinta kasih
a.       Kasih sayang
b.      Kemesraan
c.       Pemujaan
B.      Manusia dengan keindahan
a.       Renungan
b.      Kehalusan
c.       Keserasian
C.      Manusia dan penderitaan
a.       Rasa sakit
b.      Kesyahidan
c.       Siksaan
d.      Kesengsaraan
e.      Neraka
D.      Manusia dan keadilan
a.       Kejujuran
b.      Pemulihan nama baik
c.       Pembalasan
E.       Manusia dan pandangan hidup
a.       Cita-cita
b.      Kebajikan
F.       Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
a.       Kesadaran
b.      Pengorbanan
G.     Manusia dan kegelisahan
a.       Keterasingan
b.      Kesepian
c.       Ketidakpastian
H.      Manusia dan harapan
a.       Kepercayaan
b.      Harapan
Dari masalah-maslah tersebut terlihat bahwa orientasi dalam ilmu budaya dasar memang tidak terlepas dari masalah-masalah manusia.

SUMBER :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan-4/
http://hadi-detected.blogspot.com/2011/05/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
http://imanizty.wordpress.com/2012/06/06/tujuan-ilmu-budaya-dasar/
http://blognyayuwwdi.blogspot.com/2011/12/ilmu-budaya-dasar.html
Mustopo, M.H,1983, Ilmu Budaya dasar Kumpulan Essay-Manusia dan Budaya, Surabaya  : Usaha Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar