Psikoterapi, Konseling, dan Mental Illness
Perbedaan antara psikoterapi dan konseling!
Sebelum membicarakan mengenai perbedaan psikoterapi dengan konseling, dalam tulisan ini akan di awali persamaan antara psikoterapi dan konseling yaitu psikoterapi dan konseling dilakukan atas permintaan klien atau pasiennya dan sama-sama membantu orang lain yang mempunyai masalah. Tujuan dari konseling itu sendiri adalah proses memberi bantuan kepada seseorang untuk dapat memecahkan masalahnya sendiri dan untuk mengembangkan kepribadian seoptimal mungkin. Menurut Rogers (dalam lesmana, 2013) bahwa konseling lebih banyak digunakan dikalangan pendidikan, sedangkan terapi banyak digunakan oleh pekerja social, psikolog, dan psikiater. Sedangkan menurut Gladding (dalam lesmana, 2013) mengatakan bahwa definisi konseling professional yang diterima oleh American Counseling Association (ACA) adalah aplikasi dari prinsip-prinsip kesehatan mental, psikologi, atau perkembangan manusia melalui intervensi kognitif, afektif, behavioral atau sistemik, strategi yang memperhatikan kesejahteraan, pertumbuhan pribadi, atau pengembangan karier, tetapi juga patologi. Selain itu Gladding (dalam lesmana, 2013) juga mengatakan bahwa konseling adalah suatu profesi yaitu seseorang yang melakukan konseling adalah orang yang sudah mendapatkan pendidikan untuk melakukan konseling dan sudah mendapatkan lisensi untuk melakukan konseling. Berkaitan dengan definisi tersebut, maka konseling terkait dengan :
1.Keprihatinan pada kesejahteraan, pertumbuhan seseorang, karier dan juga patologi dari seseorang atau pribadi.
2.Untuk orang-orang yang dikatakan masih berfungsi normal
3.Berdasar teori dan setting nya secara terstruktur
4.Suatu proses di mana klien belajar bagaimana membuat suatu keputusan dan memformulasikan cara baru untuk bertingkah laku, merasa dan berpikir.
Sedangkan mengenai psikoterapi, Gladding (dalam lesmana, 2013) menyebutkan sebagai berikut:
1.Berhubungan dengan masalah gangguan jiwa yang lebih serius
2.Lebih menekankan pada yang lalu
3.Lebih menekankan pada insight dari pada perubahan
4.Terapis menyembunyikan dan tidak memberitahu nilai-nilai dan perasaan
5.Peran terapis lebih sebagai ahli bukan sharing partner
6.Perubahan-perubahan rekonstruktif
7.Hubungan jangka panjang (20-40 sesi)
Menurut Brammer, Abrego, dan Shostrom (dalam lesmana, 2013) perbedaan psikoterapi dan konseling adalah :
- Konseling ditandai dengan : educational, supportive, situational dan developmental, problem solving, conscious awareness,Empasis on normal, focus on present.
- Psikoterapi ditandai dengan : supportive (more focused), reconstruktive, depth emphasis, analytical, focus on past, emphasis on ‘dysfunction’ or severe emotional problems.
Menurut Hansen, Stevic dan warner (dalam lesmana,2013) menambahkan bahwa masalah yang ditangani konseling lebih pada masalah-masalah hubungan interpersonal dan berkaitan dengan masalah-masalah peran. Selain itu, ada juga perbedaan antara konseling dan psikoterapi menurut Palmer (2011) :
- Psikoterapi
1. Melibatkan pelatihan yang sangat lama (3-4 tahun dan terkadang lebih)
2. Menangani masalah kedalaman bawah sadar, perilaku dan kepribadian yang berkepanjangan
3. Psikoterapi berkaitan dengan perubahan kepribadian yang radikal dan jauh mendalam
4. Psikoterapi, awalnya berkaitan dengan profesi medis
5. Psikoterapi membutuhkan komitmen waktu yang substansial
- Konseling
1. Pelatihan konseling akhir-akhir ini menjadi bersifat wajib, dengan psikolog konseling dan konselor harus melengkapi paling tidak 40 jam sebagai persyaratan untuk memenuhi status terakreditasi dan sertifikasi
2. Konseling berkaitan dengan perubahan sementara yang simptomatik
3. Konseling berjangka sangat pendek
Dari beberapa pendapat para tokoh mengenai perbedaan antara psikoterapi dan konseling, dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Konseling
1. Konseling dilakukan pada orang-orang yang dikatakan masih berfungsi normal
2. Setting nya secara terstruktur
3. Banyak digunakan dikalangan pendidikan
4. Pelatihan konseling bersifat wajib, dengan psikolog konseling dan konselor harus melengkapi paling tidak 40 jam sebagai persyaratan untuk memenuhi status terakreditasi dan sertifikasi
5. Konseling menekankan pada hal-hal yang sadar dan masa sekarang
6. Konseling lebih pada masalah-masalah yang membutuhkan pemecahan masalah
7. Konseling berjangka sangat pendek
- Psikoterapi
1. Berhubungan dengan masalah gangguan jiwa yang lebih serius
2. Lebih menekankan pada yang lalu
3. Hubungan jangka panjang
4. Melibatkan pelatihan yang sangat lama (3-4 tahun dan terkadang lebih)
5. Banyak digunakan oleh pekerja social, psikolog, dan psikiater
6. Menangani masalah kedalaman bawah sadar, perilaku dan kepribadian yang berkepanjangan
7. Psikoterapi berkaitan dengan perubahan kepribadian yang radikal dan jauh mendalam
Selanjutnya dalam tulisan ini, saya akan membahas mengenai psikoterapi dalam berbagai pendekatan terhadap mental illness.
1. Psychoanalysis & Psychodynamic:
Pendekatan ini berfokus pada memunculkannya perasaan dan pikiran yaitu dengan cara memahami akar masalah yang tersembunyi di pikiran bawah sadar seseorang. Psikoanalisis mencoba untuk menginterpretasikan arti dari mimpi berdasarkan isi maupun dari asosiasi yang dibuat oleh klien terhadap mimpinya
2. Behavior Therapy:
Pendekatan terapi perilaku (behavior therapy) berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup.
3. Cognitive Therapy
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy) memiliki konsep bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku.
4. Humanistic Therapy
Dalam pendekatan Humanistic Therapy bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan, bukan untuk mengarahkan perubahan.
5. Integrative / Holistic Therapy
Integrative Therapy atau Holistic Therapy, yaitu suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan. Dalam pendekatan ini terapis melihat kebutuhan klien dari berbagai macam perspektif dan mengembangkan perencanaan treatment yang dapat memberikan pengaruh terhadap permasalahan yang dihadapi dari klien.
Psikoterapi menurut phares (dalam slamet dan sumarmo, 2007) dapat dibedakan dalam beberapa aspek, yakni berdasarkan taraf kedalamannya dan menurut tujuannya. Ditulisan ini akan dibahas mengenai bentuk utama terapi (taraf kedalamannya) :
1. Psikoterapi suportif
Psikoterapi suportif biasanya dilakukan untuk memberikan dukungan pada klien untuk tetap bertahan menghadapi kesulitannya.
2. Psikoterapi reeduktif
Tugas terapis tidak hanya memberi dukungan, tetapi juga mengajak pasien untuk mengkaji ulang lagi keyakinannya, mendidik kembali, agar pasien dapat menyesuaikan dirinya lebih baik setelah mempunyai pemahaman yang baru atas masalahnya.
3. Psikoterapi rekonstruktif
Psikoterapi rekonstruktif ini bertujuan untuk mengubah seluruh kepribadian dari pasien. Psikoterpi rekonstruktif berkaitan dengan pendektan psikoanalisis dan berlangsung secara intensif dalam waktu yang sangat lama.
Sumber :
http://www.slideshare.net/iebeiyan/45620167-psikoterapisuportif 3:17
http://afiantika.blogspot.com/2014_04_01_archive.html 3:17
Slamet, S,. & Sumarmo, M. (2007). Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
Lesmana, J, M. (2013). Dasar-Dasar Konseling. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
Palmer, S. (2011). Konseling dan Psikoterapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar