Tersenyum

Tersenyum

Selasa, 21 April 2015

Penjelasan Pendekatan Humanistik Eksistensial

A.      Konsep Dasar Pendektan Humanistik Eksistensial
1.       Kesadaran diri
Semakin kuat kesadaran diri seseorang, maka akan semakin besar juga kebebasan yang ada pada orang tersebut. Para eksistensialis menekankan bahwa manusia bertanggung jawab atas keberadaan dan nasibnya.
2.       Kebebasan, tanggung jawab, dan kecemasan
Kesadaran atas kebebasan dan tanggung jawab bisa menimbulkan kecemasan yang menajdi atribut dasar pada manusia. kesadaran akan kematian memiliki arti penting bagi kehidupan individu sekarang, sebab kesadaran menghadapkan individu pada kenyataan bahwa dia memiliki waktu yang terbatas untuk mengaktualkan potensi-potensinya.
3.       Penciptaan makna
Manusia itu unik, bahwa manusia berusaha untuk menemukan tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna bagi kehidupan. Manusia adalah makhluk rasional. Kegagalan dalam menciptakan hubungan yang bermakna bisa menimbulkan kondisi isolasi, keterasingan dan kesepian. Namun, manusia juga berusaha untuk mengaktualisasikan diri yakni mengungkapkan potensi-potensi manusiawinya.
B.      Unsur-Unsur terapi
1.       Tujuan terapeutik
Terapi ini bertujuan agar klien mengalami keberadaannya secara otentik dengan menjadi sadar atas keberadaan dan potensi-potensi serta sadar bahwa ia dapat membuka diri dan bertindak berdasarkan kemampuannya.
2.       Fungsi dan peran terapis
Tugas utama terapis adalah berusaha memahami klien sebagai ada dalam dunia. Teknik yang digunakan mengikuti alih-alih mendahului pemahaman. Karena menekankan pada pengalam klien sekarang, para terapis ini menunjukan keleluasaan dalam menggunakan metode-metode, dan prosedur yang digunakan oleh mereka bisa bervariasi tidak hanya dari klien yang satu kepada klien yang lainnya.
C.      Teknik-teknik Terapeutik Humanistik Eksistensial
1.       Kesadaran diri
Menusia memiliki kesanggupan untuk menyadari diri yang menjadikan dirinya mampu melampaui situasi sekarang dan membentuk basis bagi aktivitas-aktivitas berpikir dan memilih yang khas manusia. kesadaran diri membedakan manusia dari makhluk lainnya. Dengan membuka pintu ke dunia diri, maka seseorang akan dapat diharapkan berjuang lebih ulet serta memiliki kemampuan untuk mendapat lebih banyak pemenuhan.
2.       Kebebasan dan tanggung jawab
Manusia memiliki kebebasan untuk memilih di antara alternative-alternatif. Manusia pada dasarnya bebas, maka dia harus bertanggung jawab atas pengarahan hidup dan penentuan nasibnya sendiri. Kebebasan adalah kesanggupan untuk meletakkan perkembangan di tangan sendiri dan untuk memilih di antara alternative-alternatif. Tentu saja, kebebasan memiliki batas-batas, dan pilihan-pilihan dibatasi oleh factor-faktor luar.
3.       Keterpusatan dan kebutuhan akan orang lain
Setiap individu memiliki kebutuhan untuk memelihara keunikan dan keterpusatannya, tetapi pada saat yang sama ia memiliki kebutuhan untuk keluar dari dirinya sendiri dan untuk berhubungan dengan orang lain serta dengan alam. Kegagalan dalam berhubungan dengan orang lain dan dengan alam menyebabkan kesepian, mengalami alienasi, keterasingan dan depersonalisasi.
4.       Pencarian makna
Salah satu karakteristik yang khas pada manusia adalah perjuangannya untuk merasakan arti dan maksud hidup. Manusia pada dasarnya selalu dalam pencarian makna dan identitas pribadi. Terapi eksistensial bisa menyediakan kerangka konseptual untuk membantu klien dalam usahanya mencari makna hidup.
5.       Kecemasan sebagai syarat hidup
Kecemasan menjadi suatu tenaga motivasioanal yang kuat untuk pertumbuhan. Kecemasan adalah akibat dari kesadaran atas tanggung jawab untuk memilih. Kecemasan adalah reaksi terhadap ancaman. Kecemasan adalah apa yang dirasakan ketika keberadaan diri terancam. Kecemasan bisa menjadi perangsang bagi pertumbuhan, dalam arti bahwa kita mengalami kecemasan dengan meningkatnya kesadaran kita atas kebebasan dan atas konsekuensi-konsekuensi dari penerimaan ataupun penolakan kebebasan.
6.       Kesadaran atas kematian dan non-ada
Kesadaran atas kematian adalah kondisi manusia yang mendasar yang memberikan makna kepada hidup. Para eksistensialis tidak memandang kematian secara negative. Karakteristik yang khas pada manusia adalah kemampuannya untuk memahami konsep masa depan dan tak bisa dihindarkannya kematian. Justru kesadaran atas akan terjadinya ketiadaan memberikan makna kepada keberadaan, sebab hal itu menjadikan setiap tindakan manusia itu berarti.
7.       Perjuangan untuk aktualisasi diri

Manusia berjuang untuk aktualisasi diri, yakni kecenderungan untuk menjadi apa saja yang mereka mampu. Setiap orang memiliki dorongan bawaan untuk menajdi seorang pribadi, yakni mereka memiliki kecenderungan ke arah pengembangan keunikan dan ketunggalan, penemuan identitas pribadi, dan perjuangan demi aktualisasi potensi-potensinya secara penuh.

Subjek :
Corey, G. (2007). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: Reflika Aditama 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar